Notification

×

Iklan

Iklan

Perkuat Sinergi, Polda Jatim dan Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Barang Ilegal

Selasa, 08 Juli 2025 | Juli 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-11T07:02:37Z


SURABAYA – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menerima Audiensi dari Kakanwil Dirjen Bea dan Cukai Jatim I Untung Basuki di Mapolda Jatim,Senin (8/7).


Pertemuan ini bertujuan mempererat sinergi antara dua institusi dalam rangka meningkatkan pengawasan terhadap peredaran barang ilegal, khususnya narkoba dan rokok tanpa bea cukai yang marak di wilayah Jawa Timur.


Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., dalam Berbagai hal menyoroti pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menjaga profesionalisme dan efektivitas penegakan hukum. 


Ia menyebut, peredaran narkoba saat ini tidak hanya melalui jalur darat, namun juga memanfaatkan jalur laut dan udara.


“Pemetaan jalur distribusi di Jawa Timur menunjukkan bahwa jalur laut, terutama wilayah Madura, menjadi titik paling rawan peredaran barang ilegal,” ujar Irjen Pol Nanang. 


Ia menambahkan bahwa terungkapnya kasus narkoba di Masalembu, Madura, menjadi sinyal kuat bahwa Jawa Timur merupakan target strategi jaringan peredaran gelap.


Irjen Pol Nanang menekankan pentingnya kerja sama berkelanjutan antara Polda Jatim dan Bea Cukai. 


Ia mendorong agar setiap permasalahan yang muncul dapat diselesaikan melalui komunikasi terbuka dan pertukaran data guna menjaga stabilitas keamanan dan mendukung program prioritas nasional Asta Cita Presiden.


Terkait peredaran rokok ilegal, Nanang menyebut kemunculan UMKM rokok murah, baik bercukai maupun non-cukai, telah mengganggu stabilitas industri rokok nasional. 


Meski begitu, pendekatan yang diambil harus seimbang antara penindakan dan pelatihan.


“Tugas kepolisian tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi masyarakat, oleh karena itu kami juga berupaya mewujudkan pelaku UMKM agar dapat berproduksi sesuai aturan,” tegas Kapolda Jatim.


Sementara itu, Kakanwil DJBC Jatim I Untung Basuki menyampaikan terima kasih atas Berbagai Polda Jatim dalam pertemuan yang juga menjadi ajang perkenalan dirinya sebagai pimpinan baru. 


Ia menjelaskan, wilayah kerjanya meliputi dua zona besar di Jawa Timur, Barat dan Selatan yang membawahi tujuh kantor Bea Cukai.


Menurut Untung, penerimaan nasional Bea Cukai paling besar berasal dari wilayah Jawa Timur. 


Hal ini menunjukkan bahwa provinsi ini adalah kawasan strategis sekaligus rawan peredaran barang ilegal.


Untung juga menyoroti maraknya peredaran rokok ilegal di Madura, serta pelanggaran pelanggaran tembakau ilegal di wilayah Pasuruan, Sidoarjo, dan Bojonegoro. 


Ia berharap ada penindakan hukum yang tegas dan dukungan penuh dari Polda Jatim.


Menutup Serangkaiannya, Untung menyoroti potensi besar ekspor tembakau ke Filipina. 


Jika dikelola dengan benar, hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah dan negara.


Pertemuan antara dua institusi ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memperkuat pengawasan terhadap peredaran barang ilegal, menjaga stabilitas keamanan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan legal di Jawa Timur. (*)