Notification

×

Iklan

Iklan

Karnaval Memakai Sound Horeg, 3 Unit Ambulance Terjebak Macet Di Jalur Kejayan - Wonorejo

Minggu, 10 Agustus 2025 | Agustus 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-10T07:02:42Z

 



Pasuruan | Karnaval yang digelar di kawasan Kebotohan, Kecamatan Kraton pada Sabtu sore kemarin menuai kecaman dan keluhan dari pengguna jalan khususnya para petugas medis dan peduli sosial kesehatan dengan mobil ambulans yang melintas antar jemput pasien di jalur Kejayan - Wonorejo. (09/08/2025).


Acara yang menampilkan parade "sound horeg" bervolume tinggi itu membuat masyarakat membludak menonton dan mengikuti dari belakang sound horeg hingga arus lalu lintas tersendat parah.


Kemacetan tidak hanya mengganggu pengendara umum, namun juga menghambat laju tiga unit ambulans yang sedang membawa pasien dalam kondisi darurat serta ambulans yang mau menjemput pasien sakit 


Sejumlah Saksi mata termasuk fotografer media Berita Kasus Indonesia Daryl Romadhon menyebutkan bahwa jalanan macet satu jam lebih dan 3 unit ambulans tersebut terjebak di tengah kemacetan selama lebih dari 30 menit tanpa bisa bergerak.


Menurut Lilis salah satu aktivis peduli kesehatan dari GMPK yang saat itu mendampingi pengemudi ambulans LPA yang terjebak macet menuturkan bahwa sore itu mobil ambulans yang mau dipakai jemput pasien sakit benar-benar tak bisa bergerak selama sekitar setengah jam.


Sore menjelang malam kemarin itu kami melintas di jalan raya Kejayan - Wonorejo sepulang dari pengantaran jenazah korban pembacokan anak usia 7 tahun. Jalanan macet karena ada acara sound horeg yang mengakibatkan jalan raya macet total. Kami kesulitan menerobos jalan, sedangkan kami harus menjemput pasien lagi. 

Di belakang kami juga ada ambulans dari probolinggo juga membawa pasien. 

Sangat berbahaya sekali acara seperti itu diadakan dengan menggunakan fasilitas jalan provinsi dan mengakibatkan terhambatnya kami menjalankan tugas sosial kami" Ujar Lilis petugas yang berada di ambulans tersebut. 



Banyak pengguna jalan menilai penyelenggaraan karnaval kurang memperhatikan kelancaran lalu lintas dan keselamatan warga. Selain kemacetan, suara horeg dengan suara menggelegar juga dikeluhkan karena dianggap mengganggu ketenangan lingkungan.


“Kami berharap ke depan kegiatan serupa dapat diatur lebih baik, dengan jalur yang jelas dan pengamanan yang memastikan keadaan darurat kendaraan tidak terhambat”, tutur Daryl. 


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak panitia maupun aparat terkait soal evaluasi atau penanganan kejadian tersebut. (Iwan/Daryl)