![]() |
Penulis : Dir. Berita Kasus Indonesia Paralegal di LBH TNT Pasuruan |
Viral nya pemberitaan yang terjadi di Desa Kayukebek, Kec. Tutur, Kab. Pasuruan hingga di duga melibatkan ayah kandung dan kakek kandung korban sendiri sebagai Predator, sungguh membuat saya pribadi Shock.
Akal mereka di pastikan tidak lagi sehat, melihat korban yang seharusnya mereka lindungi dan sayangi karena notabene adalah daging keturunan mereka sendiri, malah di makan nya dan di jadikan alat pemuas nafsu sehingga mengoyak kepercayaan korban yang seharusnya belum tahu apa-apa untuk di jadikan objek pelampiasan hasrat bejat bapak dan kakeknya.
Namun yang lebih miris lagi ketika awal saya mendapatkan informasi bahwa ibu kandung korban yang telah mengandungnya selama 9 bulan lamanya dan seharusnya memberikan perlindungan serta rasa nyaman malah berberat hati, berpihak pada darah dagingnya untuk membawa permasalahan ini ke ranah hukum.
Apa karena suami dan bapaknya yang menikmati darah dagingnya hingga menyebabkan ibu satu ini mati suri, jadi pertanyaan besar di otak tumpul saya...?
Mudah-mudahan saja ibu korban pada akhirnya bersedia memberikan 1.000% kepercayaan buat anaknya bahwa masih ada sosok ibu yang akan mendampinginya melalui proses hukum yang panjang mengantarkan bapak dan kakeknya ke pintu neraka dunia.
Sebut saja Bunga, korban perkosaan 13 sampai 15 orang bermental binatang yang tega mencari kenikmatan tanpa akal waras dan andalkan penis sebagai otaknya, benar-benar menunjukkan tipisnya ajaran agama mereka dan bobroknya mental hingga tega menggauli anak gadis yang masih terhitung usia belasan tahun.
Kejadian ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman kekerasan seksual terhadap Bunga atau anak-anak lain yang tinggal di sana.
Analisis saya terhadap berita kekerasan yang saat ini terjadi di Desa Kayukebek menunjukkan bahwa beberapa pelaku memang orang-orang terdekat Bunga. Seharusnya, Bunga merasa aman di rumah dan lingkungannya, namun kedua tempat ini malah menjadi sumber ketidaknyaman dan ketakutannya.
Harapan saya, dari pihak APH segera bertindak dan memproses ke 13 atau 15 predator yang telah mencederai Bunga sesuai hukum yang berlaku dan tidak lagi menunggu kata, "No Viral - No Justice".
salam_perlindungananak
# savebungakayukebek