Notification

×

Iklan

Iklan

Kabupaten Malang Mantapkan Strategi Penanggulangan Bencana Lewat Lokakarya RPKB

Kamis, 22 Mei 2025 | Mei 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-13T11:29:49Z

Malang, 20 Mei 2025 – Pemerintah Kabupaten Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kembali menggelar Lokakarya I Penyusunan Rencana Penanggulangan Kedaruratan Bencana (RPKB) pada Selasa, 20 Mei 2025. Bertempat di kantor Bappeda Jl. Trunojoyo, Kepanjen, kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta lintas instansi dan lembaga, yang fokus pada aktivasi sistem komando penanganan darurat bencana.


Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Tangguh, dilanjutkan sambutan dari Plt. Kepala BPBD Kabupaten Malang, Ichwanul Muslimin, S.H., M.Si. Dalam arahannya, beliau menekankan bahwa penyusunan RPKB merupakan pondasi penting dalam membangun kesiapsiagaan daerah, mengingat Kabupaten Malang menempati posisi kedua tertinggi dalam tingkat kerawanan bencana di Jawa Timur.


“Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya sistematis untuk menghadapi tantangan kebencanaan. Harapannya, dokumen RPKB ini menjadi acuan strategis operasional yang disusun berdasarkan pemetaan risiko dan proyeksi sumber daya,” ujarnya.


Paparan mendalam disampaikan oleh Sadono Irawan, Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Malang, yang menjelaskan dasar hukum dan kondisi terkini potensi bencana. Ia menyoroti kewaspadaan terhadap curah hujan ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta ancaman bencana di wilayah pesisir. “Status darurat bencana kita mengalami tekanan tinggi sepanjang tahun, maka RPKB menjadi alat penting dalam merespons situasi,” ungkapnya.


Heru Wibowo, Analis BPBD Provinsi Jawa Timur, turut memberikan materi mengenai pentingnya sistem terpadu dalam penanggulangan bencana. Ia menekankan pentingnya penyelarasan dokumen perencanaan lintas sektor dan penguatan koordinasi antar pemangku kepentingan. “RPKB harus disusun berbasis kajian risiko dan kapasitas daerah, dengan pelibatan aktif semua unsur,” tegasnya.


Sesi diskusi interaktif bersama tim fasilitator berlangsung dinamis, baik sebelum maupun sesudah istirahat siang. Para peserta berdiskusi dan bertukar pandangan terkait strategi pengelolaan darurat yang lebih responsif dan efektif.


Kegiatan ditutup pukul 15.15 WIB dalam suasana lancar dan penuh antusiasme. Lokakarya ini menjadi langkah awal penting dalam menyusun dokumen RPKB yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis dan aplikatif dalam menghadapi situasi darurat bencana di Kabupaten Malang.(den)