Berkasindo.com_Jombang. Warga dusun Temon desa Temuwulan Kecamatan Perak Kabupaten Jombang sangat resah akibat bau menyengat dari hasil pembuangan limbah telor yang dikelola jadi pakan ikan lele dialirkan ke aliran irigasi di wilayahnya. Senin, 23/09/2024.
Menurut warga sekitar menyampaikan jika sesungguhnya sudah lama bau menyengat ini dirasakan oleh warga sekitar dusun maupun tetangga desa, namun karena semakin lama pengelola limbah telor yang dijadikan pakan ikan lele semakin banyak, maka bau busuknya semakin terasa oleh indera penciuman warga.
"Sebenarnya bau busuk ini kami rasakan sudah lama sejak ada pengelola awal limbah telor untuk pakan ikan lele itu, tapi lama kelamaan baunya semakin parah busuknya karena jumlah pengelolanya meningkat, bahkan ada beberapa perangkat desa sini yang juga mengelola limbah telor tanpa peduli dengan apa dampak dari limbah yang dibuang di aliran irigasi tersebut," keluh salah satu warga kepada awak media yang sedang ikut bergerombol di area dekat pembuangan limbah tersebut.
Menurut salah satu warga lain yang tidak mau disebut namanya menuturkan bahwa pakan ternak ini berbahan telor yang sudah tidak layak jual atau tidak layak pakai lalu di olah jadi pakan ikan lele kemudian limbahnya dibuang ke aliran irigasi yang notabene adalah milik fasilitas umum masyarakat.
"Harusnya para pengelola itu memikirkan dampak dan efeknya pada masyarakat sekitar, meski jika limbah tersebut aman untuk lingkungan paling tidak supaya dipikirkan dampak ganguan psikologi dan ketidaknyamanan masyarakat luas disekitar sini.
"Harapan masyarakat monggo jika mencari rejeki silahkan, namun tolong jangan sampai warga yg lain menjadi resah gara-gara dampak pengolahan limbah telor menjadi pakan ikan merugikan kehidupan masyarakat, semua menjadi tidak nyaman, dan aktivitas terganggu oleh bau busuk yg sangat menyengat ini. Sdh ada beberapa warga mengeluhkan keadaan tersebut tapi kurang si respon baik oleh para pengelola usaha tersebut yg ada di dusun Temon desa Temu Wulan ini. Bisa dibuktikan jika kita menelusuri aliran air pembuangan dari mulai sepanjang itu sdh terlihat warna yg berbeda dari warna air pada umumnya yakni Hitam pekat serta kecoklat-coklatan yg sangat jelas sekali limbahnya. Mungkin kalau cuma peternakan ikan lele saja tidak menimbulkan keresahan yg berarti tidak masalah, tapi karena disitu ada pengelolaan pakan yg juga di produksi untuk dijual ke peternakan LELE yg lain. Sepertinya dari dampak negatif itu belum ada penyuluhan khusus dari instansi terkait untuk melakukan pembinaan", terang salah satu warga tersebut.
Sementara itu dalam penulusuran awak media ke masyarakat di sebutkan bahwa selain bau busuk yang menyengat ternyata ada beberapa petani yang menggarap sawah sering merasakan gatal-gatal karena aliran irigasi yang mengalir ke sawah dipakai pembuangan limbah.
Dari pembicaraan dan wawancara dengan masyarakat setempat rata-rata menuturkan kalau dalam waktu dekat akan melaksanakan unjuk rasa agar pengelola limbah segera membuat aliran mandiri, mengelola limbah dengan baik dan tidak seenaknya sperti sekarang ini.
(Yusuf)
Posting Komentar