![]() |
Cerita Whatsapp Lilis |
Pasuruan | Melalui pesan singkat di story wa nya, Jahirotul Holisah atau lebih akrab di panggil mbak Lilis ini menulis pesan singkat membuat masyarakat Pasuruan yang terhubung dengan nomor whatsapp nya adapun pesan tersebut,
"Lek onk wong dampingi trs jaluk duwek jutaan jarene polisine sing jaluk, iku hanya oknum yg mengatasnamakan polisi...ayo masyarakat seluruhnya !!!! melek o jangan mau dibodohi oleh mereka yg ngomong bantu tp asline penipu berkedok mbantu"
~ Kalau ada orang yang mendampingi terus meminta uang jutaan katanya polisinya yang minta, itu hanya oknum yang mengatas namakan polisi... Ayo masyarakat seluruhnya !!!! Buka mata jangan mau dibodohi oleh mereka yang bilangnya membantu tapi sebenarnya penipu berkedok membantu.
Bukan tanpa alasan, bila seorang Lilis Johan selaku Ketua Umum GMPK (Gerakan Masyarakat Peduli Kemanusiaan) di Kab. Pasuruan ini sampai geram dan mengeluarkan pernyataan di story wa nya, karena menurut keterangannya pada reporter media on-line Berita Kasus Indonesia, dia sering mendengar cerita dari masyarakat yang berkeluh kesah, ketika ada sanak saudaranya yang sakit, mereka dibantu oleh segolongan orang yang awalnya membantu kepengurusan pengobatan, namun ujung-ujungnya malah dimintai uang dengan berbagai macam alasan.
"Memang ada sekelompok orang yang awalnya membantu untuk mengantarkan dan mendampingi orang-orang yang sakit, namun pada akhirnya mereka meminta sejumlah uang yang tidak sedikit dengan berbagai macam dalih, dari ongkos bensin sampai biaya administrasi kepengurusan surat-surat yang sebenarnya tanpa di pungut biaya/ gratis. Meskipun dengan sukarela tapi kasihan mereka kan mas kalau sebenarnya mereka dalam keadaan terpaksa, istilahnya sudah jatuh tertimpa tangga. Kalau mereka membantu korban itu karena faktor kecelakaan, mereka kebanyakan meminta uang pada keluarga juga dengan alasan untuk anggota polisi yang telah membantu prosesnya. Dan mereka membantu orang sakit itu hanya bahasa kamuflase untuk mereka jadikan lahan pekerjaan sehari-hari”, ujar Lilis menutup perbincangan.
(w1n)